Breaking

Jumat, 20 Desember 2019

Ternyata Begini Pembentukan Hujan Es, Ternyata Berbeda Dengan Salju


Ternyata Begini Pembentukan Hujan Es, Ternyata Berbeda Dengan Salju
KICAU4D Ternyata Begini Pembentukan Hujan Es, Ternyata Berbeda Dengan Salju  Awan cumulunimbus memiliki bentuk mirip bunga kol berwarna putih.
Kalau hujan es disebabkan oleh awan cumulonimbus, salu disebabkan oleh awan
Ternyata Begini Pembentukan Hujan Es, Ternyata Berbeda Dengan Salju  Awan cumulunimbus memiliki bentuk mirip bunga kol berwarna putih.
“Kalau hujan es disebabkan oleh awan cumulonimbus, salu disebabkan oleh awan nimbus stratus,” ujar Hary dilansir dari Kompas.com, pada April 2019.Bulan November lalu terjadi fenomena hujan es di Desa Mengening, Kubu Tambahan, Buleleng, Bali pada Sabtu, (9/11/2019).
Tidak hanya Bali, kawasan Riau, Aceh, Magelang, Jakarta, Semarang, Bojonegoro, Ngawi dan Bogor juga pernah merasakan hujan es.
Lalu apa sebenarnya hujan es?
Hujan es pada dasarnya adalah fenomena alami dan dapat terjadi di dunia manapun.
Ini berbeda dengan salju yang hanya bisa terjadi di wilayah lintang lebih dari 23,5 derajat.
Dalam wawancara dengan Kompas.com, Kepala Bidang Manajemen Observasi Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Hary Tirto Djatmiko mengatakan, hujan es bisa terjadi dalam dua kondisi.
Pertama pada masa pancaroba yang disertai angin kencang.
Kedua, hujan dengan perbedaan suhu yang besar dalam satu hari.
antas, bagaimana proses terbentuknya hujan es?
Ketika pada masa pancaroba, terjadi hujan dengan perbedaan suhu besar disertai angin kencang, hal ini meningkatkan potensi terbentuknya awan cumulonimbus.
Awan cumulunimbus memiliki bentuk mirip bunga kol berwarna putih.
“Kalau hujan es disebabkan oleh awan cumulonimbus, salju disebabkan oleh awan nimbus stratus,” ujar Hary dilansir dari Kompas.com, pada April 2019.
Hary menjelaskan, awan jenis cumulonimbus lebih banyak mengandung air dalam bentuk padat daripada cair.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar