Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan potensi alam, salah satunya gunung. Dari Sabang sampai Merauke gunung-gunung berdiri gagah, baik yang aktif maupun yang sudah tidak aktif lagi.
Aktivitas pendakian saat ini pun sangat sering kali ditemui. Bahkan masyarakat sekitar turut serta menyediakan berbagai fasilitas yang memudahkan pendaki, sperti mendirikan warung hingga jasa taksi.
Berikut ini adalah rangkumana aktifitas mereka di puncak gunung-gunung di Indonesia :
1. Taksi Manusia Gunung Ijen
Jasa taksi bertenaga manusia tersedia di jalur pendakian Gunung Ijen, Jawa Timur. Wisatawan yang menggunakan jasa ini akan diangkut menggunakan becak terbuka, kemudian didorong oleh pengojek yang biasanya merupakan menambang belerang yang terkenal ramah dan akan mengajak anda mengobrol selama perjalanan.
Untuk tarif memang tergolong masih relatif tinggi, wisatawan yang minat memakai jasa taksi manusia ini dikenai tarif mulao Rp. 600.000,-
2. Ojek Gunung Sindoro
Berbeda dengan Gunung Ijen yang menyediakan taksi dengan tenaga manusia, do Gunung Sindoro terdapat jasa ojek dengan sepeda motor. Jasa ojek ini menawari wisatawan atau pendaki yang ingin mempersingkat waktu perjalanan.
Jasa ojek motor dari basecamp menuju pos 1 via Kledung, Temanggung dikenai biaya cukup terjangkau, hanya Rp. 25.000, jika untuk perjalan pulang pergi maka jadi Rp. 50.000,-.
Dijalur Sigedang terdapat jasa antar dari basecamp menuju pos II menggunakan Pick Up yang berkapasitas 10 orang dengan tarif Rp. 150.000, atau setiap orangnya dikenai biaya Rp. 15.000.
3. Warung di Atas Awan
Warung Mbok Yem, itu lah nama warung yang berada di Puncak Gunung Lawu yang mungkin tidak asing bagi para pendaki, namun warung ini berada diketinggian 3.150 meter di atas permukaan laut, kurang lebih 115 meter di bawah puncak Hargo Dumilah.
Menu pecel di warung Mbok Yem ini begitu legendaris, mie instan berkuah juga begitu nikmat disantap di tengah udara dingin Gunung Lawu ditemani dengan minuman panah seperti kopim susum ataupun teh.
Walaupun berada dipuncak gunung, harga yang dibanderol masih sangat terjangkau, bahkan Mbok Yem memperbolehkan para pendaki untuk menghangatkan tubuh dan beristirahat di depan perapian warungnya ini dengan sukarela serta mengizinkan toilet nya untuk digunakan untuk umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar